All about ME , My LiFe n My ThOuGt

Wednesday, June 14, 2006

Fixed Income Fund - cont

2. Reksadana Pendapatan Tetap (Fixed Income Fund)
Nah kalo yang ini hampir mirip sama RDPU tapi cukup banyak diisi dengan obligasi jangka panjang (masih jauh waktu jatuh temponya).Alokasinya ga jauh-jauh dari obligasi korporat, obligasi rekap dan obligasi pemerintah. Otomatis kalo jatuh temponya masih jauh, maka resikonya lebih besar dari yang jangka pendek. Kenapa? Karena ketika jatuh tempo, maka harga obligasi itu balik ke 100% nilainya, sedangkan dalam perjalanan harga obligasi itu bisa dijual lebih mahal atau lebih murah dari nilai 100%nya itu (par). So kalo pas harga obligasi naek, kita bisa untung tapi giliran turun ya kita harus terima nilai investasi kita turun juga. Nah kapan sih harga obligasi bisa lebih tinggi dari par ato kapan lebih rendah? Ok, inget ga taun 2005 kemaren suku bunga kita naek2, nah seiiring dengan itu, harga obligasi pada jeblok. Kenapa? Ya sekarang kalo suku bunga deposito sudah naek, selisih dengan yield (hasil) dari obligasi ga terlalu besar sedangkan resiko dari obligasi kan relative lebih besar dari deposito, so ya logically para investor hengkang dari pasar obligasi, dijual-jualin lah barang dia, so apa yang terjadi? Hukum pasar yang bernubuat kan? Supply banyak, permintaan sedikit, ya harganya anjlok. Ga hanya suku bunga tentunya, kondisi ekonomi politik Negara kita dan Negara tetangga juga bisa berefek baik langsung ato ga langsung, makanya kalo kita liat NAB (nilai aktiva bersih) dari reksadana jenis ini berfluktuasi harian, kenapa? Karena perdagangannya pun dilakukan harian.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home